Harga emas (XAU/USD) bergerak naik selama sesi Asia pada hari Kamis dan untuk saat ini, tampaknya telah menghentikan penurunannya dari rekor tertinggi baru yang dicapai pada hari sebelumnya. Logam mulia saat ini diperdagangkan tepat di atas level $2.460, meskipun kombinasi beberapa faktor mungkin membatasi pergerakan apresiasi intraday yang signifikan.
Dolar AS (USD) menarik beberapa pembeli dan membalikkan sebagian kerugian besar hari sebelumnya ke level terendah hampir empat bulan menyusul kenaikan kecil dalam imbal hasil obligasi Treasury AS. Hal ini, bersama dengan sentimen bullish yang kuat di seluruh pasar ekuitas global, dapat menjadi penghambat harga Emas sebagai aset safe haven. Namun, bias jangka pendek tampaknya condong kuat ke arah pedagang yang bullish.
Investor kini tampaknya telah memperhitungkan sepenuhnya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September. Selain itu, pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS akan kembali menurunkan biaya pinjaman pada bulan Desember setelah tekanan inflasi mereda. Hal ini akan membatasi kenaikan imbal hasil obligasi AS dan USD, yang pada gilirannya, mungkin akan terus menguntungkan harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sumber: FXstreet
Harga emas (XAU/USD) bergerak naik selama sesi Asia pada hari Kamis dan untuk saat ini, tampaknya telah menghentikan penurunannya dari rekor tertinggi baru yang dicapai pada hari sebelumnya. Logam mulia saat ini diperdagangkan tepat di atas level $2.460, meskipun kombinasi beberapa faktor mungkin membatasi pergerakan apresiasi intraday yang signifikan.
Dolar AS (USD) menarik beberapa pembeli dan membalikkan sebagian kerugian besar hari sebelumnya ke level terendah hampir empat bulan menyusul kenaikan kecil dalam imbal hasil obligasi Treasury AS. Hal ini, bersama dengan sentimen bullish yang kuat di seluruh pasar ekuitas global, dapat menjadi penghambat harga Emas sebagai aset safe haven. Namun, bias jangka pendek tampaknya condong kuat ke arah pedagang yang bullish.
Investor kini tampaknya telah memperhitungkan sepenuhnya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September. Selain itu, pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS akan kembali menurunkan biaya pinjaman pada bulan Desember setelah tekanan inflasi mereda. Hal ini akan membatasi kenaikan imbal hasil obligasi AS dan USD, yang pada gilirannya, mungkin akan terus menguntungkan harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sumber: FXstreet